Breaking News

Kapan Terakhir Kali Anda Menangis?

Kapan Terakhir Kali Anda Menangis?
Selasa, 04 Desember 2012/20 Muharram 1434 H

     Menangis merupakan sifat alami yang dianugerahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) kepada setiap manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalaminya. Tak hanya terjadi di masa kanak-kanak, tapi juga di saat sudah dewasa.

    Baik berkaitan dengan dengan perasaan sedih maupun perasaan gembira. Ada yang menangis saat dilanda kesedihan, tapi tidak sedikit yang menangis justru dalam suasana kebahagiaan.

     Suatu kali ‘Aisyah menegur suaminya, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam (SAW) yang semalaman menangis dalam shalat dan munajatnya hingga wajah dan jenggotnya basah oleh air mata.

     “Ya Rasulullah SAW, mengapa engkau melakukan hal ini, padahal Allah SWT sudah menjamin engkau dengan surga?” Tanya ‘Aisyah. Rasulullah SAW menjawab pendek saja, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur?”

    Justru karena nikmat-Nya yang melimpah itulah Rasulullah SAW bersyukur dengan cara menyungkur dan menangis di hadapan-Nya.

     Rasulullah SAW tercatat dalam sejarah merupakan salah satu manusia yang seringkali menangis. Beliau kadang menangis di saat mensyukuri nikmat Allah yang begitu banyak dilimpahkan kepadanya, terutama nikmat iman dan Islam.

     Nabi Muhammad SAW juga sering terlihat menangis di saat membaca atau mendengar ayat-ayat suci al-Qur’an. “…Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam [19]:58)

      Inilah tangisan iman, sebuah tangisan yang digerakkan oleh perasaan iman yang mendalam kepada Allah. Tangisan seperti inilah yang nantinya akan menjaga pelakunya dari neraka Jahannam.

      Rasulullah SAW Bersabda; “Aku haramkan neraka pada mata  yang selalu menangis karena takut kepada Allah”. (Riwayat Ahmad dan Nasai)

      Pertanyaannya sekarang, kapan terakhir kali kita menangis dan karena apa kita menangis?

Pastikan bahwa air mata terindah kita mengalir saat kita berpisah dengan kemaksiatan. Pastikan bahwa air mata terindah kita mengalir saat bertobat setelah berbuat maksiat. Pastikan bahwa air mata terindah kita mengalir saat kita meraih tangan sahabat kita.

Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita ruku’. Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita bisa berdoa dengan khusyu’. Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita mampu menolong orang lain.

Pastikan air mata terindah kita mengalir saat dapat berbagi kebahagiaan. Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita mengusap kepala anak yatim. Pastikan air mata kita mengalir saat kita bertemu dengan keluarga setelah sekian lama berpisah.

Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita dapat shalat di Masjidil Aqsha. Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita diperjumpakan dengan bulan Ramadhan.

Pastikan air mata terindah kita mengalir saat kita mendapatkan puncak kebahagiaan, yaitu masuk surga. Pastikan kita termasuk tujuh golongan yang mendapat perlindungan di saat tidak ada perlindungan selain dari Allah.
* Wallahu a’lam

Ustadz Abdurrahman Muhammad

Pimpinan Umum Hidayatullah
Suara Hidayatullah | Edisi 02 | XXV | Juli 2012 / Sya’ban 1433 | Hal 18

No comments