Ruqyah Untuk Remaja? Bisa!!
Ruqyah Untuk Remaja? Bisa!!
Rabu, 12 Desember 2012/28 Muharram 1434 H
Emangnya ruqyah itu apa sich? Hari gini gau tau? Pliss deh . Santai
bro, jangan ngambeg dulu kalo dibilang belum tau, coz memang masih
banyak yang belum tau ruqyah, jikapun tau, pemahamannya yang kurang
bener. Jadi you’re not walking alone (halagh).
Sobat Muslim Ruqyah atau lebih tepatnya Ruqyah Syar’iyyah merupakan salah satu warisan berharga dari Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam (SAW). Benarkah? Iya udah gitu bermanfaat banget buat kita-kita lho, selain bersifat melindungi bisa juga menyembuhkan. Keren kan?
Ruqyah dari segi istilah dan bahasa berarti do’a / bacaan. Yang dilafalkan didalamnya hanya diijinkan ayat-ayat Al Qur’an dan do’a – do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang dijelaskan Syaikh Al Bani; “Ruqyah adalah bacaan yang dibaca untuk meminta kesembuhan yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shahih”.
Sobat perlu kamu ketahui alasan penambahan Syar’iyyah dibelakang kata Ruqyah. Kenapa gak cukup kata Ruqyah aja. Jelas banget, untuk membedakan antara yang Syar’iyyah (yang secara syar’i) dengan non syar’i alias Syirkiyyah.
Yang terakhir saya sebutkan diatas, Rasulullah melarang kita untuk melakukannya. Rasulullah SAW Bersabda: “Sesungguhnya ruqyah, jimat dan pellet adalah (perilaku) syirik”(HR. Ahmad dan Al Hakim).
Sekarang kalo ditanya ruqyah itu apa udah bisa jawab belum? Belum juga? Baiklah kita lanjutkan setelah commercial break berikut ini
Jaman Jahiliyyah
Bro and Gals yang dirahmati Allah, saat itu dimana Islam belum tiba, orang-orang Arab akrab banget dengan ruqyah. Tapi sayangnya ruqyah dilakukan waktu itu sarat banget dengan unsur kemusyrikan. Praktek yang dijalankan meminta bantuan dan pertolongan kepada patung-patung sembahan yang dikeramatkan.
Patung yang mereka buat dan sembah sendiri merupakan sosok-sosok alim dijaman mereka. Kemusyrikan yang pertama kali terjadi di muka bumi ini adalah kemusyrikan yang dilakukan oleh kaum Nuh ‘alaihis salaam.
Kemusyrikan tersebut terjadi karena sikap mereka yang ghuluw (berlebih-lebihan dalam memuji) terhadap orang-orang shalih. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan mereka berkata, ’Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap Wadd, dan jangan pula Suwwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr’”.(QS. Nuh [71]: 23)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan tentang sesembahan-sesembahan kaum Nuh dalam ayat di atas, “(Itu adalah) nama-nama orang shalih di kalangan umat Nuh. Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum Nuh untuk membuat patung-patung di tempat-tempat mereka beribadah, serta menamai patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka. Kaum Nuh pun menuruti bisikan tersebut, namun patung tersebut belum sampai disembah. Ketika kaum Nuh tersebut meninggal, dan hilanglah ilmu, patung-patung itu pun akhirnya disembah”(HR. Bukhari)
Demikianlah, orang-orang musyrik pada zaman dahulu menjadikan hamba-hamba Allah Ta’ala yang shalih, baik dari kalangan para nabi, malaikat, atau pun wali sebagai sekutu bagi Allah Ta’ala. Karena menurut persangkaan mereka, hamba-hamba Allah Ta’ala yang shalih ini dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah Ta’ala disebabkan kedudukan mulia yang mereka miliki di sisi Allah Ta’ala.
Sementara, mereka merasa banyak berbuat dosa dan maksiat sehingga tidak pantas meminta langsung kepada Allah, tetapi harus melalui perantara orang-orang shalih tersebut. (Buletin At Tauhid.or.id/aqidah)
Dengan beralasan seperti itu, jadinya segala persoalan mereka larikan ke orang-orang yang mereka anggap memiliki kesaktian. Dari penyakit fisik, psikis (kejiwaan), gangguan jin, bahkan persoalan kehidupan.
Makanya tidak aneh jaman sebelum datangnya dikenal jaman jahiliyyah (jaman kebodohan). Karena ketidak tahuan mereka harus mengadu kemana.
Ruqyah itu
Bro and Gals, sudah sunatullah memang. Jika kebatilan ada, cahaya kebenaran pun akan bersinar. Kemusyrikan yang berlarut-larut dan memakan korban tidak sedikit menghadirkan pejuang pembawa cahaya ilahia. Dialah Muhammad Ibnu Abdullah.
Rasulullah diutus juga untuk menjawab dan memberikan solusi segala hal, termasuk ruqyah. Para sahabat yang dulu berprofesi sebagai dukun dan terbiasa meruqyah menanyakan hal ini kepada Rasulullah. “Perlihatkan kepada saya ruqyah kalian itu. Tidak masalah dengan ruqyah selama ia tidak mengandung syirik”.(HR. Muslim)
Seiring perjalanan dakwah Islam, Rasulullah mengajarkan beberapa do’a dan dzikir untuk menjawab permasalahan umatnya, seperti penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir.
Tidak hanya mengajarkan ruqyah secara syar’i, Rasulullah pun mempraktekkan dalam kesehariannya. Beliau meruqyah dirinya saat sedang sakit, meruqyah keluarganya saat mereka sakit. Bahkan malaikat Jibril turun dari langit hanya untuk meruqyah Rasulullah yang sedang sakit.
Aisyah, istri Rasulullah SAW berkata; “Apabila Rasulullah merasa sakit, malaikat Jibril meruqyahnya dengan membaca, Dengan nama Allah yang menciptakanmu, dan Dia menyembuhkanmu dari segala macam penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki saat ia dengki, dan dari kejahatan setiap orang yang bermata jahat”(HR. Muslim)
Mencegah Bisa, Mengobati Bisa
Sobat Muda, sebagai seorang Muslim sepatutnya kita bisa melakukan ruqyah Mandiri. Karena selain memang telah dicontohkan oleh Rasulullah, juga merupakan hal yang biasa kita lakukan keseharian sebagai seorang Muslim.
Lha kok? Gimana maksudnya? Iya. Ruqyah Mandiri adalah bacaan doa-doa perlindungan yang harus diikuti meningkatkan kualitas ibadah shalat, membaca al-Qur’an, merutinkan dzikir pagi dan sore, dsb.
Dan semua itu memang harus kita lakukan sebagai bentuk nyata kita sebagai seorang Muslim kan? Jangan sampai kita ngaku-ngaku Muslim dengan menunjukkan kartu identitas, tapi tidak dibarengi tindakan nyata. Enggak banget dech.
Adapun bacaan yang bisa kamu lakukan diantaranya:
1. Membaca basmalah setiap memulai aktifitasnya termasuk ketika mau makan dan minum.
2. Membaca : “Bismillahil ladzi la yadhurru ma’as mihi Syai-un fil ardhi walaa fis sama’ wahuwas sami’ul alim.” ( 3 x di pagi dan sore hari ).
3. Membaca : “La ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodir” ( 100 x dalam sehari ).
4. Membaca al-Fatihah, lima ayat pertama surat al-Baqarah, al-lkhlas, al-Falaq, dan an-Nas (dibaca setiap selesai shalat fardhu, masing-masing sekali, kecuali pada shubuh dan maghrib al-lkhlas, al-Falq, an-Nas dibaca tiga kali)
5. Membaca ayat kursi sekali dan al-lkhlas, al-Falaq, an-Nas dibaca tiga kali dengan cara mengumpulkan kedua telapak tangan, didekatkan ke mulut kemudian di tiup dan membaca tiga surat tersebut. Dibaca sekali diulang tiga kali. Lakukanlah secara rutin, dan jika masih mampu melakukannya tambahkan doa-doa yang disunnahkan Rasulullah SAW.
Lalu bagaimana dengan ruqyah untuk mengobati? Bisa juga kok dengan bacaan diatas tentu dengan catatan keyakinan yang disandarkan pertolongan Allah semata, dan bukan karena apa yang kamu baca.
Nah, terkait dengan penyakit yang bisa diobati, insya Allah segala penyakit bisa…eiit terkecuali kematian yach. Sampai detik ini, berdasarkan pengalaman para peruqyah, jenis penyakit yang telah terbukti ampuh dan bisa diobati seperti penyakit medis sampai non medis, gangguan jin, hingga gangguan sihir, dapat diatasi dengan ruqyah syar’iyyah.
Tapi yang perlu kamu garis bawahi, tebalin atau kasih warna sebagai wujud pentingnya yang mau disampaikan (gaya banget euys). Segala penyakit itu adalah bentuk ujian dan kasih sayang Allah. Ada yang berproses penyembuhannya cepat dan gak sedikit yang lama.
Jangan sampai karena penyakit yang belum kunjung sembuh, membuat kamu marah, menyalahkan Allah, menyalahkan metode ruqyah dsb. Jangan yang bro. Tentu ada hikmah dibalik ujian sakit yang diberikan Allah. Bisa sebagai penggugur dosa, bisa juga untuk mengupgrade kamu ke tingkat yang lebih tinggi dengan proses sabar. Jadi ruqyah untuk remaja? Bisa! [oomnya.fahrel.blogspot.com]
Sobat Muslim Ruqyah atau lebih tepatnya Ruqyah Syar’iyyah merupakan salah satu warisan berharga dari Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam (SAW). Benarkah? Iya udah gitu bermanfaat banget buat kita-kita lho, selain bersifat melindungi bisa juga menyembuhkan. Keren kan?
Ruqyah dari segi istilah dan bahasa berarti do’a / bacaan. Yang dilafalkan didalamnya hanya diijinkan ayat-ayat Al Qur’an dan do’a – do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang dijelaskan Syaikh Al Bani; “Ruqyah adalah bacaan yang dibaca untuk meminta kesembuhan yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shahih”.
Sobat perlu kamu ketahui alasan penambahan Syar’iyyah dibelakang kata Ruqyah. Kenapa gak cukup kata Ruqyah aja. Jelas banget, untuk membedakan antara yang Syar’iyyah (yang secara syar’i) dengan non syar’i alias Syirkiyyah.
Yang terakhir saya sebutkan diatas, Rasulullah melarang kita untuk melakukannya. Rasulullah SAW Bersabda: “Sesungguhnya ruqyah, jimat dan pellet adalah (perilaku) syirik”(HR. Ahmad dan Al Hakim).
Sekarang kalo ditanya ruqyah itu apa udah bisa jawab belum? Belum juga? Baiklah kita lanjutkan setelah commercial break berikut ini
Jaman Jahiliyyah
Bro and Gals yang dirahmati Allah, saat itu dimana Islam belum tiba, orang-orang Arab akrab banget dengan ruqyah. Tapi sayangnya ruqyah dilakukan waktu itu sarat banget dengan unsur kemusyrikan. Praktek yang dijalankan meminta bantuan dan pertolongan kepada patung-patung sembahan yang dikeramatkan.
Patung yang mereka buat dan sembah sendiri merupakan sosok-sosok alim dijaman mereka. Kemusyrikan yang pertama kali terjadi di muka bumi ini adalah kemusyrikan yang dilakukan oleh kaum Nuh ‘alaihis salaam.
Kemusyrikan tersebut terjadi karena sikap mereka yang ghuluw (berlebih-lebihan dalam memuji) terhadap orang-orang shalih. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan mereka berkata, ’Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap Wadd, dan jangan pula Suwwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr’”.(QS. Nuh [71]: 23)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan tentang sesembahan-sesembahan kaum Nuh dalam ayat di atas, “(Itu adalah) nama-nama orang shalih di kalangan umat Nuh. Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum Nuh untuk membuat patung-patung di tempat-tempat mereka beribadah, serta menamai patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka. Kaum Nuh pun menuruti bisikan tersebut, namun patung tersebut belum sampai disembah. Ketika kaum Nuh tersebut meninggal, dan hilanglah ilmu, patung-patung itu pun akhirnya disembah”(HR. Bukhari)
Demikianlah, orang-orang musyrik pada zaman dahulu menjadikan hamba-hamba Allah Ta’ala yang shalih, baik dari kalangan para nabi, malaikat, atau pun wali sebagai sekutu bagi Allah Ta’ala. Karena menurut persangkaan mereka, hamba-hamba Allah Ta’ala yang shalih ini dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah Ta’ala disebabkan kedudukan mulia yang mereka miliki di sisi Allah Ta’ala.
Sementara, mereka merasa banyak berbuat dosa dan maksiat sehingga tidak pantas meminta langsung kepada Allah, tetapi harus melalui perantara orang-orang shalih tersebut. (Buletin At Tauhid.or.id/aqidah)
Dengan beralasan seperti itu, jadinya segala persoalan mereka larikan ke orang-orang yang mereka anggap memiliki kesaktian. Dari penyakit fisik, psikis (kejiwaan), gangguan jin, bahkan persoalan kehidupan.
Makanya tidak aneh jaman sebelum datangnya dikenal jaman jahiliyyah (jaman kebodohan). Karena ketidak tahuan mereka harus mengadu kemana.
Ruqyah itu
Bro and Gals, sudah sunatullah memang. Jika kebatilan ada, cahaya kebenaran pun akan bersinar. Kemusyrikan yang berlarut-larut dan memakan korban tidak sedikit menghadirkan pejuang pembawa cahaya ilahia. Dialah Muhammad Ibnu Abdullah.
Rasulullah diutus juga untuk menjawab dan memberikan solusi segala hal, termasuk ruqyah. Para sahabat yang dulu berprofesi sebagai dukun dan terbiasa meruqyah menanyakan hal ini kepada Rasulullah. “Perlihatkan kepada saya ruqyah kalian itu. Tidak masalah dengan ruqyah selama ia tidak mengandung syirik”.(HR. Muslim)
Seiring perjalanan dakwah Islam, Rasulullah mengajarkan beberapa do’a dan dzikir untuk menjawab permasalahan umatnya, seperti penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir.
Tidak hanya mengajarkan ruqyah secara syar’i, Rasulullah pun mempraktekkan dalam kesehariannya. Beliau meruqyah dirinya saat sedang sakit, meruqyah keluarganya saat mereka sakit. Bahkan malaikat Jibril turun dari langit hanya untuk meruqyah Rasulullah yang sedang sakit.
Aisyah, istri Rasulullah SAW berkata; “Apabila Rasulullah merasa sakit, malaikat Jibril meruqyahnya dengan membaca, Dengan nama Allah yang menciptakanmu, dan Dia menyembuhkanmu dari segala macam penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki saat ia dengki, dan dari kejahatan setiap orang yang bermata jahat”(HR. Muslim)
Mencegah Bisa, Mengobati Bisa
Sobat Muda, sebagai seorang Muslim sepatutnya kita bisa melakukan ruqyah Mandiri. Karena selain memang telah dicontohkan oleh Rasulullah, juga merupakan hal yang biasa kita lakukan keseharian sebagai seorang Muslim.
Lha kok? Gimana maksudnya? Iya. Ruqyah Mandiri adalah bacaan doa-doa perlindungan yang harus diikuti meningkatkan kualitas ibadah shalat, membaca al-Qur’an, merutinkan dzikir pagi dan sore, dsb.
Dan semua itu memang harus kita lakukan sebagai bentuk nyata kita sebagai seorang Muslim kan? Jangan sampai kita ngaku-ngaku Muslim dengan menunjukkan kartu identitas, tapi tidak dibarengi tindakan nyata. Enggak banget dech.
Adapun bacaan yang bisa kamu lakukan diantaranya:
1. Membaca basmalah setiap memulai aktifitasnya termasuk ketika mau makan dan minum.
2. Membaca : “Bismillahil ladzi la yadhurru ma’as mihi Syai-un fil ardhi walaa fis sama’ wahuwas sami’ul alim.” ( 3 x di pagi dan sore hari ).
3. Membaca : “La ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodir” ( 100 x dalam sehari ).
4. Membaca al-Fatihah, lima ayat pertama surat al-Baqarah, al-lkhlas, al-Falaq, dan an-Nas (dibaca setiap selesai shalat fardhu, masing-masing sekali, kecuali pada shubuh dan maghrib al-lkhlas, al-Falq, an-Nas dibaca tiga kali)
5. Membaca ayat kursi sekali dan al-lkhlas, al-Falaq, an-Nas dibaca tiga kali dengan cara mengumpulkan kedua telapak tangan, didekatkan ke mulut kemudian di tiup dan membaca tiga surat tersebut. Dibaca sekali diulang tiga kali. Lakukanlah secara rutin, dan jika masih mampu melakukannya tambahkan doa-doa yang disunnahkan Rasulullah SAW.
Lalu bagaimana dengan ruqyah untuk mengobati? Bisa juga kok dengan bacaan diatas tentu dengan catatan keyakinan yang disandarkan pertolongan Allah semata, dan bukan karena apa yang kamu baca.
Nah, terkait dengan penyakit yang bisa diobati, insya Allah segala penyakit bisa…eiit terkecuali kematian yach. Sampai detik ini, berdasarkan pengalaman para peruqyah, jenis penyakit yang telah terbukti ampuh dan bisa diobati seperti penyakit medis sampai non medis, gangguan jin, hingga gangguan sihir, dapat diatasi dengan ruqyah syar’iyyah.
Tapi yang perlu kamu garis bawahi, tebalin atau kasih warna sebagai wujud pentingnya yang mau disampaikan (gaya banget euys). Segala penyakit itu adalah bentuk ujian dan kasih sayang Allah. Ada yang berproses penyembuhannya cepat dan gak sedikit yang lama.
Jangan sampai karena penyakit yang belum kunjung sembuh, membuat kamu marah, menyalahkan Allah, menyalahkan metode ruqyah dsb. Jangan yang bro. Tentu ada hikmah dibalik ujian sakit yang diberikan Allah. Bisa sebagai penggugur dosa, bisa juga untuk mengupgrade kamu ke tingkat yang lebih tinggi dengan proses sabar. Jadi ruqyah untuk remaja? Bisa! [oomnya.fahrel.blogspot.com]
No comments