Jakarta Banjir, Salah Siapa?
Jakarta Banjir, Salah Siapa?
Jakarta Banjir? aah biasa, Mau yang luar biasa? Simak cerita berikut ini . Selepas Sholat Ashar berjam'ah kemaren di kantor, bincang-bincang santai dengan rekan kantor yang masih ada hubungan family.
Saya: Masuk mas? dengar kabar gak masuk karena banjir (beliau tinggal di Bekasi yang terbiasa banjir)
Mas: Masuklah, cuma terlambat aja. Wong semalam banjirnya mencapai 70 cm.
Saya: 70 cm? kira-kira semana ya?
Mas: Sepinggang manusia dewasa
Saya: Ya Allah, Apalagi dengar-dengar nanti sore ada kiriman dari Bogor y?
Mas: Ya begitulah. Dulu, waktu aku masih bekerja di kantor lama (Tempat bekerja beliau dulu, bergerak dalam bidang kontruksi bangunan dan jalanan), Kantor mengadakan penelitian/riset jakarta.
Dulu Belanda telah merancang ada sekitar 140 setu yang mengelilingi jakarta. Gunanya untuk menampung curahan hujan berlebih, terutama dari Bogor.
Saya: Benaran mas? kok sekarang bisa banjir?
Mas: Ya Bisa, 140 setu itu dulu, sekarang tinggal 40 %, termasuk musibah di setu yang di Ciputat (Setu Gintung). Pembangunan real estatet dsb.
Saya langsung terdiam, pantas saja genangan (kalo gak mau dibilang banjir) sedemikian 'parahnya'. karena memang ada tangan-tangan manusia didalamnya. jadi teringat ayat ini
Saya: Masuk mas? dengar kabar gak masuk karena banjir (beliau tinggal di Bekasi yang terbiasa banjir)
Mas: Masuklah, cuma terlambat aja. Wong semalam banjirnya mencapai 70 cm.
Saya: 70 cm? kira-kira semana ya?
Mas: Sepinggang manusia dewasa
Saya: Ya Allah, Apalagi dengar-dengar nanti sore ada kiriman dari Bogor y?
Mas: Ya begitulah. Dulu, waktu aku masih bekerja di kantor lama (Tempat bekerja beliau dulu, bergerak dalam bidang kontruksi bangunan dan jalanan), Kantor mengadakan penelitian/riset jakarta.
Dulu Belanda telah merancang ada sekitar 140 setu yang mengelilingi jakarta. Gunanya untuk menampung curahan hujan berlebih, terutama dari Bogor.
Saya: Benaran mas? kok sekarang bisa banjir?
Mas: Ya Bisa, 140 setu itu dulu, sekarang tinggal 40 %, termasuk musibah di setu yang di Ciputat (Setu Gintung). Pembangunan real estatet dsb.
Saya langsung terdiam, pantas saja genangan (kalo gak mau dibilang banjir) sedemikian 'parahnya'. karena memang ada tangan-tangan manusia didalamnya. jadi teringat ayat ini
. إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
"...Sesungguhnya
Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."(QS. Ar Ra'd (13) : 11)
Benar sekali, Allah akan merubah jakarta menjadi banjir jika manusia mengupayakan, dengan merusakan tatanan jalur air, tapi Allah juga akan merubah jakarta tidak banjir dengan memperbaiki dan merawat jakarta. Ingat jakarta tidak cukup diserahkan pada satu, atau 2 dsb tapi semuanya.
Benar sekali, Allah akan merubah jakarta menjadi banjir jika manusia mengupayakan, dengan merusakan tatanan jalur air, tapi Allah juga akan merubah jakarta tidak banjir dengan memperbaiki dan merawat jakarta. Ingat jakarta tidak cukup diserahkan pada satu, atau 2 dsb tapi semuanya.
Apa pilihan anda?
No comments