Breaking News

Before You're Come In, You Must Push "Ping!"

Before You're Come In, You Must Push "Ping!"

    Saat itu saya baru aja pulang kerja. Di tengah melepas penat, duduk sebentar di depan netbook istri dan kebetulan ada tampilan chat di facebook. "Salam Mba, bla..bla..bla" Kalimat bla..bla..sepertinya tidak perlu saya jabarkan disini karena tidak ada kaitannya dengan yang mau saya curhatin.

    Tertegun saya dan menarik napas pelan. Bukan pada isi apa yang mau disampaikan orang yang menegur istri saya. Tapi pada permulaan katanya "Salam" mba. Bukan Assalamu'alaikum atau yang biasa ngetren di sms "Ass, Aslm, atau juga AWW".

Kalimat Salam, Wassalam!

    Iya. Agak gak ngerti dech. Kenapa banyak banget yang ngentengin kalimat salam. Banyak alasan mereka, karena terburu-buru, praktis, menghemat kalimat dsb. Padahal, Rasul mengatakan  salah satu perkara yang diperintahkan dalam satu haditsnya, begitu ringan diabaikan. Sekali lagi abaikan!

   Tren sekarang, eranya social media makin meningkat pesat, salam menjadi kedua setelah "Ping" di Blackberry Messenger (BBM) atau "Buzz" di Yahoo Messenger (YM). Kalo social media yang lain saya tidak tau, karena yang sering saya gunakan ya keduanya itu

    Jadi Ngeping atau Ngebuzz dulu baru salam, itupun dengan catatan kalo ada reaksi dari orang yang diping atau dibuzz tersebut. Kembali lagi soal salam di chat facebook istri saya. Kalimat salam, ya salam. Tidak Assalamu'alaikum atau Ass dan sejenisnya.

    Wah, jadi keingetan salam yang diserukan jaman jahiliyah dulu, misal seperti "salam saudaraku!" atau  "salam, wahai tuanku!" jika bertemu pembesar dikala itu. Ehm mungkin kawan itu ingin meresapi jaman dulu kali ya?

Cara Mengucapkan Salam

   Sory y sobat Muslim, bukan bermaksud mengajari antum. Tapi gak ada salahnya kita refresh kembali, gimana sich cara mengucapkan salam yang benar? Sekiranya antum lupa, anggaplah ini jadi pengingatnya, atawa jika antum masih ingat, anggaplah ini pengingat juga (lho gak ada bedanya donk?!)

    Imam an-Nawawi pernah berkata di kitab  Riyadhush Shalihin;"Disunahkan untuk memulai salam dengan mengucapkan: “Assalaamu‘alaikum warahmatullah”, dengan memakai dhamir jamak (kum), sekalipun sendirian. Dan menjawabnya dengan ucapan ”Wa’alaikumus-salam warahmatullah wabarakatuh”, dengan menambah “wa” pada kata wa’alaikum. (Riyadhush-shalihin halaman 290).

Trus saat yang tepat penggunaannya disaat-saat berikut ini:

1. Ketika bertemu dengan orang lain baik yang sudah dikenal maupun yang belum. Dan yang lebih baik adalah orang yang pertama memulai

“Sesungguhnya orang yang lebih baik di sisi Allah adalah yang memulai mengucapkan salam.”(HR. Abu Daud dengan sanad yang baik).

 2. Mengucapkan salam juga disunahkan ketika bertemu dengan anak kecil sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliau mengucapkan salam kepada anak kecil (Muttafaq alaih).

Imam al Bukhari dalam kitabnya al Adabul Mufrad menyebutkan bahwa Salamah bin Wirdan berkata; "Saya melihat Anas bin Malik menyalami orang-orang dan berkata kepadaku: “Siapa kamu?” Saya menjawab: “Saya seorang anak dari Bani Laits”, kemudian beliau mengusap kepalaku tiga kali dan berkata; “Semoga Allah memberkati-mu.”(Imam Albani berkata sanadnya hasan).

   3. Juga boleh mengucapkan salam kepada wanita, baik yang mahram maupun orang lain selama tidak menimbulkan fitnah. Sebaliknya wanita juga boleh mengucapkan salam kepada laki-laki seperti yang dilakukan oleh Umi Hani, ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam di waktu terjadinya penaklukan kota Makkah. (HR. Muslim).

   4.Ketika akan memasuki rumah orang lain.

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتاً غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke rumah orang lain, hingga kamu minta izin dan mengucapkan salam kepada penghuni-nya”. (QS.An-Nur 24]; 27).

    5. Tentu juga ketika memasuki rumah sendiri...

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nur ayat 61.

فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون
"Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya".(QS An-Nuur [24]:61)

    6. Ketika masuk dan keluar dari sebuah majlis...,

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Apabila seorang masuk ke sebuah majlis maka hendaknya mengucapkan salam. Dan jika dia mau pergi hendaklah mengucapkan salam, tidaklah (salam) yang pertama tadi lebih berhak (untuk diucapkan) daripada yang akhir.”. (HR. Abu Daud, Imam al Albani berkata; hadits hasan dan shahih). Maksudnya, kedua salam tersebut sama haknya untuk diucapkan.

Manfaat Mengucapkan Salam

Nah Sekarang kita cari tau manfaat dibalik ucapan salam. Jadi, ketika kita mengamalkan kalimat salam seperti yang diajarkan rasulullah lebih pede karena tau ilmunya.

Manfaat yang pertama, Menimbulkan kasih sayang antar sesama..

     Menebarkan salam akan menimbulkan rasa saling berkasih sayang diantara sesama sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., katanya:

     Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan tidak beriman sehingga kamu saling mencintai. Dan maukah aku tunjukkan suatu perbuatan yang bisa membuatmu saling mencintai; yaitu tebarkan salam antar sesamamu.”(HR. al Bukhari - Muslim).

Manfaat yang kedua, Merupakan amalan yang terbaik dalam Islam.

   Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam: “Apakah amalan yang paling baik dalam Islam?” Beliau menjawab:
“Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang telah kamu kenal maupun yang belum kamu kenal”. (HR. al Bukhari - Muslim).> Mendapatkan berkah dan kebaikan dari Allah,

Sebagaimana firman-Nya:

فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون
"Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya". (QS An-Nuur [24]:61)

Manfaat yang terakhir, Termasuk di antara perbuatan yang bisa memasukkan
pelakunya ke dalam surga.

Abu Yusuf Abdullah bin Salam Radhiallaahu anhu berkata; saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, lakukan silaturrahim, dan shalatlah ketika orang lain tidur malam, maka engkau akan masuk ke surga dengan selamat.”(HR. At Tirmidzi, dia berkata: “hasan shahih”).

Mudah-mudahan kita dijadikan orang-orang yang istiqomah menjalankan Sunnah Rasulullah, meski di era teknologi kian maju. Teknologi jangan dijadikan alasan kita mengebiri apa yang diajarkan Rasulullah, justru kian memudahkan kita menjalankan perintah Rasulullah. Tinggal kita saja, mau atau tidak. *oomnya fahrel


*** 
(AniqAds. Aqilla Kenari)
 

No comments