Breaking News

Indie, Gerakan Perlawanan?

Indie, Gerakan Perlawanan?
Jumat, 31 Oktober 2008 / 2 Zulqaidah 1429



       Kamu tau Gerakan Indie?   Yiiihaaaa! Yiiihaaaa! Itu loch, sebuah gerakan yang ‘ngakunya’ sebagai bentuk perlawanan kepada Hegemoni budaya mapan, kapitalisme, media, budaya pabrik dan praktik Negara. Biasanya di terjemahkan dengan membangun kreativitas, sikap independent dan sikap otonom. Dan bentuknya di wujudkan dengan slogan; Segala sesuatu di kerjakan mandiri, Do It Your Self. Apakah iya? nyok kita longok yang satu ini  Ehmmm Ehmmm

Akar Sejarah

       Kalo di runut-runut, gerakan ini di prakarsai oleh musisi-musisi dari Negara yang dikenal pencetus war of terror Ngapalin Ngapalin. Adalah Metalicca, band yang semua personilnya dulu hobi banget manjangin rambut ini, bisa dibilang trend setter gerakan indie dari jalur musik pada taon 80an. Dengan jenis musik Heavy Metal, Lars Ulrich the gank menggunakan system pendistribusian trade trading (saling menukar album produksinya dengan album produksi grup lain) dalam penyebaran kasetnya.

       Selanjutnya, memasuki awal 90an, muncul band Nirvana. Dengan semangat Back to basic –hanya menggunakan gitar, bass dan drum- Nirvana memulai karir bermusiknya di jalur indie. Dan berhasil memadamkan era musik Heavy Metal en Disko dengan aliran Grungenya. Laen cerita di Inggris, demam Indie membuat musisi Inggris melahirkan aliran musik Brit Pop. Dengan tonggak utamanya band Oasis dan Blur yang kerap kali tawuran diantara kedua band tersebut.

       Bagaimana dengan Indonesia? Remaja di sini pun ternyata gak mo kalah dengan semangat  ‘bawah tanahnya’ dari negeri-negeri bule tersebut. Menurut Editor Rolling Stone Indonesia, Adib Hidayat, penanda penting gerakan band indie Indonesia adalah PAS band, Pure Saturday dan Puppen asal Bandung. PAS band mengusung warna musik grunge dicampur rock alternative, Pure Saturday membawa semangat Brit Pop dan Puppen mengkhususkan diri bermusik genre hardcore. Aliran musik itu semua masih mendominasi band-band Indie Indonesia hingga kini (Kompas, 21/09/08).

     Walaupun remaja kita mengaku tidak ‘jiplak’ abiz konsep indie orang-orang barat, tetap tidak mengurangi ciri aslinya. Adib Hidayat mengatakan yang ditiru oleh generasi indie disini sebatas “kulitnya” aja. “Terutama bagaimana membuat terobosan untuk membuka pasar baru”. Sebelas dua belas dengan pengakuan pemilik label Lil’Fish, Agus Sasongko; “Kami hanya mengambil semangat perubahan dalam bermusik dan mendistribusikan album dan bukan ideologinya” Apa iya?  Hmmm Hmmm

Gerakan MuPaSe

      Walaupun agak aneh dengan pengakuan remaja kita dengan hanya mengambil ideologi tapi tidak mengambil gaya hidup. Well kalo iya sich bagus –walau dalam kacamata Islam tetap gak bagus- seenggaknya mereka berniat hanya mengambil semangat berjuangnya. Tapi apa bener? Secara kita tau sendiri dengan tabiat anak-anak baru gede. Jika ada sesuatu yang menurut mereka keren, serentak seperti ada yang mengomadani pasti mengikuti. Apalagi jika yang membawa trend adalah orang penting menurut mereka, wezz tanpa ba bi bu lagi pasti dech udah pada seragam keesokan harinya.

        Bro n Gals, dunia indie tidak hanya identik pada musik aja lha, tetapi juga merembet ke cara berpakaian komunitas masing-masing . Biasanya fashion style mereka lebih banyak merujuk gaya berpakaian Barat en Jepang. Bagi penggemar ‘Japanese style’ biasanya lekat dengan warna-warni tabrakan/Harajuku, bisa diliat dengan gaya berpakaian band Indonesia; J-Rock.

       Yang doyan musik barat, bisa terwakili dengan gaya hippie (1960) dan Punk (1980) dengan sub gaya skinhead, hardcore dan heavymetal. Tapi uniknya gaya dan style urakan ini di lirik dan di adopsi oleh Major label, sehingga kalo sekarang ini kamu banyak melihat musisi menyek-menyek berpakaian sangar udah gak perlu melongo lagi. Ibarat iklan apapun jenis musiknya, entah itu dang dut, pop, rock, hip-hop, keroncong (ini termasuk ga yach?) minumnya…ups gayanya METAAAAAAAAL!

       Bagaimana gaya indie dalam koridor seni rupa? Para seniman ‘bawah tanah’ ini sangat anti dengan cara penyebaran karya seni dengan jalur umum. Maksudnya? Jalur yang umum dalam pendistribusian barang seperti yang dilakukan biasanya. Para aktivis indie mengklaim alasan mereka; bisa memicu degradasi kemanusiaan. “Pasar Kapitalisme memihak orang kaya dan menyingkirkan orang miskin sehingga memicu degradasi kemanusiaan. Kami melawan itu dengan membangun kehidupan sendiri.” Imbuh Ucok ‘Homicide’ (34) vocalist Triggemortis ( Kompas, 21/09/08)

      Bentuk dan perlawanan mereka pakai adalah komik, graffiti, mural, zine, drawing, stiker, ilustrasi, video, fotografi atau desain kaos. Untuk menghindari ada yang mengkomersialkan, mereka menggunakan cara fotokopi, cetak sablon atau jalur jalanan/ street art. Dan yang terpenting mereka menyuarakan idealisme mereka; Pluralisme, individualisme, independensi dan feminisme.

Kompakan Salah Arah

       Bro n gals sebenarnya kalo mencermati tingkah laku anak-anak indie terlihat lebih kepada keinginan mereka untuk menunjukkan kepada dunia, Inilah gue! . Tapi sayangnya cara yang dilakukan menjiplak dari non muslim. Gimana nich? Gak punya rasa pede yach jika mengusung Islam sebagai the way of life. Apalagi Rasulullah SAW telah jauh-jauh hari udah mewanti-wanti kita dengan sabdanya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (Diriwayatkan Imam Ahmad dalam musnadnya juz II hal. 50, dan Abu Dawud dengan sanad jayyid hadits no. 4031, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir no. 6025.)

       Tapi apa bisa semua kesalahan dilimpahan kepada remaja? Tentu tidak khan. Secara mereka hanya mengikuti naluri mereka yang  serba ingin tau dan butuh bimbingan. Jadi tugas kita semua lah untuk mendidik dan mengarahkan mereka supaya tidak asing dengan agama mereka sendiri dan bukannya lebih akrab dengan yang lainnya. Bagaimana caranya?  Baca Koran Baca Koran

        Pertama Arahkan mereka bahwa tujuan diciptakan kita hanya untuk beribadah kepada Allah. Ini adalah pondasi untuk memberikan pemahaman hakikat mereka ada di dunia. Sesuai dengan firmanNya   
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (QS. ADZ DZAARIYAAT (51): 56) Jadi sudah saatnya inilah yang harus di ajarkan kepada remaja kita akan alasannya mereka ada di dunia.

      Kedua, Keliru mengambil idola. Acapkali kaum ABG hanya melihat unsur keren menurut pandangan mereka tapi sayangnya yang di jadikan rujukan mereka hidupnya  -biasanya- berantakan banget. Contohnya adalah Kurt Cobain. Bagi penggemar musik band Nirvana udah ga asing dengan cowok yang selama hidupnya penuh dengan kontroversial ini. Dengan mengusung anti kemapanan, Cobain malah terjebak dengan hingar binger gemerlapnya dunia. Karena kecewa doi mengakhiri diri dengan menembakkan kepalanya dengan pistol. Tragis!  mondar mandir sedih mondar mandir sedih

       Itulah, jika tidak di waspadai dari dini tidak menutup kemungkinan akan banyak yang menapak tilasi sang idola.  Padahal Islam tidak kekeringan akan idola contohnya Rasulullah SAW. Beliau adalah suri teladan kita akan kehidupan ini. Jika mo meluangkan waktu khusus untuk menyusuri Sirah beliau, akan banyak ditemukan hikmah disana.  Sip, mantap! Sip, mantap!

Allah SWT Berfirman:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. AL AHZAB (33):21)

      Ketiga Jadilah ‘teman’ curhat. Yup salah satu kendala para remaja untuk bersosialisasi dengan orang-orang tua karena ada ‘penghalang’ besar yaitu selalu merasa disalahkan. Gak bisa di pungkiri juga sich berdasarkan apa yang saya alamin juga seperti itu. Kesel banget jika apa-apa dilarang, en jika kita berargumen langsung disuruh diam. Tapi dengan seiring waktu baru bisa saya pahamin apa dan kenapa para ortu bersikap seperti yang ternyata baik untuk kita.

        Belajar dari situ, gak ada salahnya jika kita menempatkan mereka lebih ‘manusiawi’. Dengarkanlah cerita mereka, curhat dan keluhan. Insya Allah dengan saling memahami perbaikan generasi bisa lebih baik. Disamping itu pilihkan teman-teman yang baik. Karena teman sangatlah mempengaruhi tumbuh kembangnya remaja.Rasulullah SAW bersabda; “Agama seseorang serupa/ diukur dengan agama (kondisi) temannya, hendaknya setiap kamu memperhatikan siapa temannya" (HR. Tirmdizi, Abu Dawud dan Ahmad)

        Last but no least, Jadilah Pemuda Berprestasi. Yup guys berlombalah kita berkreasi dan berprestasi untuk kejayaan Islam. Apa yang kita bisa kian digiatkan en diasah. Jadilah ahli dalam kemampuan yang kita bisa. Jangan ragu atawa minder dengan umat agama laen. Kita Insya Allah pasti bisa. Jadi Indie Gerakan perlawanan? Kelaut aja dech  Meletin Meletin. Islam lah gerakan Perlawanan melawan kebatilan dan kedzoliman. Mo mendaftar?  *tuing!* *tuing!* Wallahu’alam (AE)

No comments