Breaking News

Ketika "ML" Dilarang

Ketika “ML” dilarang


     Gajah. Pasti yang terbetik dalam pikiran kita badannya besar, mempunyai belalai dan bertelingan besar. Putar mata Putar mata Selain itu mempunyai kebiasaan makan kacang dan pisang.  Putar mata Putar mata Kalo disebut Harimau? Pasti langsung terbayang hewan loreng yang bertaring, pemakan daging dan hidupnya berkelompok. Putar mata Putar mata

     Bagaimana dengan “ML”?....ups bukan maksud hati ingin memancing pikiran teman-teman menjadi ngeres. Tapi memang image di pikiran kita sudah terpatri sebagai arti dari hubungan seksual (making love) –maaf—tapi kita akan kecele dengan arti yang dimaksud dengan makna yang lain –lebih khusus untuk penulisan kali ini-

      “ML” disini maksudnya adalah “Mau Lagi” besutan sutradara Thomas Nawks. Yang kata salah satu pemainnya; Ratu Felisha “ML kan singkatan mau lagi. Sebenarnya yang cabul tuch yang mikir film itu jorok. Belum nonton sampe abis udah ngasih komentar. Mestinya sich nonton dulu. Cuma yaa..udahlah, banyak orang munafik di dunia ini, ya nggak?" Betul ga sich, apa iya pikiran kita yang kotor dengan judul tersebut? Atau memang beneran ‘ngaco’? Hehehe daripada pikiran jadi ngeres beneran mending pantau teruz tulisan ini yach…

Gaya Hidup Bebas

      Sedih banget yach jika melihat kenyataan zaman sekarang, dimana tidak lagi -seakan- batasan antara pergaulan laki dan perempuan. Apalagi di tambah gencarnya serangan film, sinetron, lagu, video music yang kompakan –memprovokasi- para remaja yang masih belum bisa memfilter dirinya sendiri.

     Gaya hidup bebas made in Barat yang tanpa mo peduli akan nilai-nilai keagamaan, kiranya yang ingin disampaikan film yang di produksi Indika Entertaintment bertajuk ‘ML…mau lagi…?!” Dibintangi oleh Ratu Felisha, Nadia Ernesta, Olga Syahputra serta sederet nama beken lainnya.

      ML mengisahkan Wisnu mahasiswa sinematographi, yang sedang membuat film dokumenter bertema pergaulan bebas di kalangan mahasiswa. Dimana yang menjadi ‘bahan’ Film teman-temannya sendiri yang bernama Mario dan Askar –yang terbiasa hidup ‘bebas’- . Di sepanjang Film itu, ada sebuah tantangan antara Mario dan Wisnu, yaitu taruhan tentang apakah benar Wisnu tidak frigid –karena ceritanya doi itu dingin kepada wanita-, dan untuk Mario tidak ML dengan pacarnya selama 1 bulan www.ruangfilm.com

     Tapi Alhamdulillah guys, pihak Lembaga Sensor Film (LSF) tidak tinggal diam dan langsung ‘menggunting’ banyak scene film tersebut. Dan melarang peredaran Film yang berdurasi 90 menit itu, seperti yang diungkapkan Ketua LSF; Titi Sa’ad “Itu permintaan pihak produsernya. Dan kita Alhamdulillah menyambut baik hal tersebut "(warta.kota, 3 Juni 2008). Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Hamidan pun mengeluarkan suara; "bahwa Film ML termasuk kategori Film Biru/ Porno dan  harus diboikot peredarannya"www.kapanlagi.com

Kebebasan yang Kebablasan

     Film sejenis ML memang tidak bisa kita cuekin gitu aja khan bro n gals. Kita harus kritis dan cermati bener-bener, apakah mendatangkan manfaat atau berefek menghancurkan. Jangan sampai ‘penyakit’ yang sudah ada, bukannya di obati malah di perparah karena di infeksi kuman iih.. Adanya kasus Ngintip Pelacuran ABG, Girl’s Berapa harga Dirimu , dan
anak kecil jajan PSK adalah efek dari Kebebasan yang Kebablasan.

     Banyak saat ini orang-orang yang mengkampanyekan kata “kebebasan’’ dan membuat kita bertanya-tanya, ada apakah dengan kata “kebebasan”? Hmmm Hmmm. Salah satu contohnya ehm.. kebebasan berpendapat, selain memang di perbolehkan ditambah ada undang-undangnya lagi. Tapi jika kebebasan berpendapatnya menjelekan Allah, Rasul dan Islam, tentu kita ga bisa mendiamkan begitu aja dan kudu bangkit untuk membela.

      Selanjutnya Kebebasan berkreasi, ini juga salah bro selain dituntut untuk selalu berinovasi –mirip bunyi suatu iklan- juga bagus untuk kita supaya hidup kita maju dan tidak stagnan. Tapi jika membuat Film berbau porno dibilang kebebasan berkreasi weleh-weleh ntar dulu. Selain dilarang Agama, hukum negara dan merusak moral bangsa, juga ga ada manfaatnya kok –bagi yang sehat pikirannya-.

     Apalagi kalo ga mo dibilangin bahwa yang dilakukannya salah, gubraks … mo jadi apa jadinya. Dengan alasan bermacam-macam seperti film jangan dikaitkan dengan agama lah, kebebasan berekspresi lah, selalu berpikiran jorok dsb. Padahal Allah SWT telah berfirman (yang artinya): “ Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah (2) :208).

     Jadi kalo dibilangin masih ngeyel dan tetep cuek bebek, bisa dikatakan pengikut setan, emangnya mo dibilang teman-temannya setan…iih

Bebas tanpa Bablas

      Bro n Gals bukankah Islam itu agama yang mudah? Bukankah Rasul sendiri memberikan kebebasan kepada kita dengan mengatakan duniamu, kamu yang lebih tau? Tapi jangan salah menafsirkan yach  *tuing!* *tuing!* , bukan berarti bebas tanpa portal lho.Teuteup harus dengan landasan Al Qur’an dan As sunnah pastinya khan?

     Truz dengan cara yang benar yach. Jangan sampai kita mengira melakukan kebaikan tapi eh malah salah n menyerempet dosa, khan sia-sia jadinya dan rugi. Seperti yang dikatakan producer “ML” yang berniat memberikan pendidikan bahaya seks bebas dan mengaku pendukung anti Pornografi tapi Film-filmnya sering mengumbar kemolekan tubuh pemain; "Mereka hanya melengkapi acting yang dimainkan. Bahkan saya nilai film ini nggak berani dibanding film zaman dulu seperti GAIRAH RANJANG dan lain-lain. Ya kalau ada yang bilang berani terserah tapi film ini lebih smart daripada film zaman dulu yang dimainkan Kiki Fatmala misalnya," imbuh Shanker , Nach lo jadi paradoks khan?  Melettttttt Melettttttt

     Guys cukup dech dengan banyaknya jatuh korban sekeliling kita. Banyaknya MBA (Married by Accident), seharusnya membuka mata kita bahwa penyakit ini dh masuk stadium 4. Masa se' kita babak belur terus dengan perang pemikiran ini? Masa kayak gini generasi Islam? Mana semangat kita untuk membela Islam bro ? Mari bangkit untuk kejayaan Islam! Jangan mo ikut-ikutan nonton, baca or mendengar yang berbau mesum dech, buang itu semua ke laut, mari rapatkan barisan barisan untuk kemenangan Islam, ok ?  Ehmmm Ehmmm wallahu’alam (ae).


No comments