Breaking News

Pesta ultah laksana Demo

Pesta ultah laksana Demo
9 JumadilTsaniyah 1429 / 13 Juni 2008, 15:00:35 WIB



     “Ulang tahun tidak perlu dirayakan di tempat yang mewah dan gemerlap. Yang penting prosesnya berjalan hikmah dan didatangi oleh orang-orang yang mendukung saya.” Kata Dhani Ahmad di studio Dewa 19 yang terletak di Jalan Pinang Mas III, Pondok Indah, JakSel. Yup, ternyata guys pentolan Dewa ini sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 36 di studio musiknya.

      Selain di penuhi oleh Baladewa (sebutan penggemar Dewa 19), juga dihadiri anak-anak yatim piatu, serta teman-teman El (anak Dhani) yang ternyata sedang berulang tahun juga. Yang unik dari pesta ulang tahun ini dari pesta sejenisnya adanya beberapa spanduk dan poster yang bertuliskan “ Stop fitnah”, “Daerah Bebas KDRT”, “Pengacara gigolo Dilarang Masuk”, “Pengacara Numpang Beken Dilarang Masuk”, dan “Istri Sholehah yes Istri Nusyus No”.

     Fiuh  Gubraks! Gubraks!…penuh dengan kalimat satire ya bro?walau saat ditanya alasan pemasangan spanduk dan poster ala demonstrasi, musisi itu dengan kalem menjawab: “Itu hanya untuk pesan moral saja. Nggak ada maksud lain kok, Itu cuma pesan-pesan moral saja.” Weleh-weleh apakah benar hanya ‘pesan moral’ biasa? Apakah ada udang di balik bakwan ehh batu? Nyok kita bahas nyok

Mister Ahmad Dani

      Siapa sich yang ga kenal dengan pentolan Dewa 19 ini? Selain menjadi musisi yang kreatif, produser musik, juga seorang bisnisman yang handal. Udah gak aneh jika artis atau musik yang digodoknya pasti laku keras atau bahasa lainnya diterima di masyarakat. Tapi…sayangnya kesuksesan karier Bapak 3 orang anak ini tidak sejalan kesuksesan kehidupan pribadinya.

       Yang penuh polemik bahkan terkadang kontroversial. Dari seringnya gonta-ganti personel band –karena tidak sejalan dengan keinginannya-, lagu-lagu yang mengandung lirik ‘nakal’, video klip yang tidak jarang menampilkan sensualitas, cover album bermasalah, dekorasi panggung yang ada kaligrafi Allah, memakai simbol Yahudi, bahkan ke blow up-nya masalah rumah tangganya yang sampai kini tidak jelas kapan selesainya.

      Aduh, usil banget sich dengan urusan orang lain… Grrrrrrrr!!! Grrrrrrrr!!! Bro, sebagai umat Islam memang sudah seharusnya kita harus kritis dengan sekitar kita, apakah sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah atau tidak, bahkan diperintahkan untuk menyampaikan walau satu ayat.

     Om Dani sebagai icon yang sering wara-wiri di media massa, seringkali memperlihatkan ‘tindakan’ yang seolah-olah baik padahal tidak benar.. sesuai diajarkan oleh Islam. Dan tugas kitalah untuk mengatakan yang benar, satu contoh –masih didalam perhelatan ulang tahunnya- Dhani Dewa melakukan ritual meminum air cucian kaki ibundanya, Ibu Joyce. Dan adiknya Dhani, Dian menggunakan air cucian kaki ibundanya untuk cuci muka. Waduh gaswat nich , apalagi Dhani sendiri mengatakan ini sebagai bukti bakti kepada sang bunda. Gubraks

Suami Nusyuz

     Guys, pohon yang bibitnya baik truz dirawat dengan perawatan yang baik, Insya Allah akan menghasilkan pohon dan buah-buahan yang baik. Begitupun sebaliknya, jika sebuah pohon yang bibitnya buruk, perawatannya tidak baik bahkan terkesan asal-asalan, pasti akan menghasilkan hasil yang tidak memuaskan. Sangat aneh jika dari awalnya saja sudah salah truz mengharapkan hasil yang baik, walah…bagai pungguk merindukan bulan dech. Melettttttt Melettttttt

     Hebohnya kisah rumah tangga Dhani –ditambah poster dan spanduk di pesta ulang tahunnya- sangat menjelaskan bahwa kekisruhan masalah yang sebenarnya berawal dari keinginan Mister Dhani mempunyai istri yang patuh dan sholehah. Itu gak salah guys, justru memang diharuskan jika ingin mewujudkan rumah tangga Sakinah mawaddah warahmah.

      Tapi jika kita liat kelakuan Dhani tidak sebanding dengan keinginannya itu. Kenapa? Hmmm Hmmm Seringnya kita liat doi berakrab-akrab ria dengan artis wanitanya –yang berpakaian ‘aneh-aneh’- yang dari situ aja tidak mencerminkan sebagai seorang qowwam dalam rumah tangganya.

     Maka sungguh lucu jika di salah satu spanduknya berbunyi “ Istri sholehah yes Istri Nusyuz No”, tapi kelakuannya tidak mencerminkan suami sholeh malah mengarah ke suami nusyuz. Allah berfirman: “Dan jika seseorang perempuan khawatir suaminya nusyuz ( bersikap keras terhadap istrinya; tidak mau menggaulinya dan tidak mau memberikan haknya) atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh) maka sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. An Nisa’ (4):128)

Bakti kepada Orang tua

     Bro n Gals, Islam adalah agama yang komplet bin lengkap, segala sesuatunya pasti telah ada ketentuannya. Termasuk kepada orang tua. Allah SWT berfirman: “Kami wajibkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya.” (QS. Al Ankabut:8).

       Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda: “ Saya pernah bertanya kepada Nabi, amalan apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau menjawab, ‘shalat tepat pada waktunya’, saya bertanya lagi. ‘Kemudian apa ?” Beliau menjawab, ‘ Berbuat baik kepada orang tua,’ Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’, Beliau menjawab, ‘Berjihad di jalan Allah”. (HR. Bukhari (X/400) dan Muslim (I/89) no 85).

     Nach terkait meminum air bekas kobokan kaki dengan alasan berbakti kepada orang tua, adalah sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Sedangkan tanda diterimanya ibadah kita adalah Ikhlash karena Allah semata dan mengikuti apa yang telah dicontohkan Rasulullah SAW.

     So guys, begitu banyak hal-hal disekitar kita yang berseliweran yang terlihat baik untuk dilaksanakan, padahal tidak ada contohnya. Jadi kita harus tetap waspada yach, gunakanlah standart Islam yaitu berdasarkan Al Qur’an dan Al Sunnah, jangan sampai kita terjebak melakukan hal yang sia-sia.

     Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan kita semata. Truz jangan mau diprovokasi untuk ‘berantem’ dengan sesama saudara seiman, jangan mau buang-buang waktu memperdebatkan hal-hal yang bersifat furu’iyah (cabang), apalagi jika membuat kita malah jadi diem-dieman. Begitu banyak pekerjaan rumah kita dalam menegakkan Kalimatillah. Marilah kita rapatkan barisan , untuk tegaknya Syariat Islam, Fi sabili haq, Fastabiqul Khairat. Wallahu’alam (ae)

No comments