Ketawa Sampai Mabuk
Ketawa Sampai Mabuk
Selasa, 27 Januari 2009 / 1 Safar 1430
Duch gak salah ini judul? Masa ketawa aja bisa mabuk? Lebay euys. Hehehe tenang sodara-sodara



Sama juga dengan ketawa sama mabuk yang akan kita kaji kali ini. Dimana serba-serbi dunia komedi sudah merajai dunia pertelevisian kita. Yang jadi pertanyaaan kira-kira baik atawa malah sebaliknya? Jadi jangan salah tafsir yach. Mabuk di sini bukanlah mabuk yang identik dengan mata merah, ngeracau gak jelas, awut-awutan dan jarang mandi (ups






Komedi Riwayatmu Kini

Bicara tentang Ketawa tentu gak lepas dari hal yang membuat ketawa, khususnya para pengocok perut. Dimana orang-orang yang humoris itu jago banget bikin orang ketawa. Ada yang asli lucu dan gak jarang juga yang dipaksakan lawakannya alias garing. Dan ternyata ada sebagian orang yang menjadikannya profesi ini menjadi andalan dalam mencari nafkah. Komedian, nama lain dari pelawak ini memang udah gak asing bagi kita. Karena memang dari taon 70 an udah mulai tumbuh bibit pelawak profesional.


Sebut aja Trio Warkop DKI. Tiga komedi yang digawangi alm. Dono, alm Kasino, dan Indro ini bisa dibilang icon dari dunia ‘ha-ha hi-hi’ Indonesia. Mereka begitu laris mengisi dunia tv pada taon 70 akhir sampai 90 an. Meski sering diulang-ulang pemutarannya, masyarakat seakan tidak bosan akan candaan mereka. Oh yach ada juga tokoh senior lainnya, seperti alm Ateng-Ishak, alm Bing Slamet, dan yang fenomenal alm Benyamin S dsb. Oh yach jika mo tau dokumen komedi Indonesia bisa di longok dimari Jojon center yach.
Memasuki taon 1999 sampai sekarang, bisa dibilang masa kebangkitan komedi Indonesia. Geliatnya bisa terlihat dari maraknya acara-acara berbau komedi. Seperti, Extravaganza yang dimotori Tora Sudiro dkk, Extravagansa abg, Suami-suami takut istri, Ngelenong Nyok, Sketsa Ajah yang ada Trans Tv. Ternyata hal itu membuat ‘panas’ tv-tv yang laen dan berbuntut bermunculan acara-acara serupa. Seperti, Cagur Naik Bajaj, Tawa Sutra, Tawa Sutra XL (acara baru) Lajang, Cuplikan Lucu (cucu) dan Numpang Hidup yang berada di An tv. Trans 7 pun tak mau kalah akan aksi ini, dengan mengusung [Bukan] empat mata –setelah dibredel empat mata- sebagai ujung tombak, Trans 7 juga menampilkan program acara Komedi Lawak (Kolak), Wara-wiri, -acara baru- OKB, Opera van Java dan Happy Hour. Yang terakhir Global Tv, yang mengusung Abdel Temon dalam Bukan Superstar, berlanjut Pasar Tumpah dan beberapa program baru yang akan dimunculkan.
Bro en Gals, keseriusan dari para pengelola tv akan tayangan komedi jangan di pandang sebelah mata lho.Ini terbukti dari waktu yang agak lumayan yang disiapkan ‘hanya’ untuk siaran komedi. Antv misalnya, stasiun tv yang mengudara yang seharinya hampir 24 jam ini, menambah jam tayang menjadi 4,6 jam dari sebelumnya 2,9 jam. Begitu pun dengan Trans 7, yang 3,5 jam dari 20 jam tayangnya di isi dengan program komedi. Saudara tua Trans 7, Trans Tv, meluangkan waktu khusus tayangnya sebesar 3,5 jam perharinya untuk komedi. Itu belum termasuk program lainnya yang disisipi komedi, seperti Dorce Show, Ceriwis dan Akhirnya Datang Juga.


Hiburan Semata.

Bro en Gals, ibarat dagangan, komedi a.k.a humor ini memang lagi laris-larisnya. Gimana kagak? semua kalo bisa di komediin, selain memang program yang emang niat awalnya sitkom (komedi situasi), sekarang udah gak aneh lagi jika ada campuran format. Trend campuran format ini awalnya penggabungan acara-acara serius dengan tainment (hiburan). Seperti program Berita yang di dominasi ekonomi dan kriminalitas, kini udah dilebur dengan kuliner, gosip dan walking-walking alias jalan-jalan.
Simak aja acara seperti Republik Mimpi, Democrazy dsb, format politik yang dikemas dengan komedi hingga menjadi ringan pembahasannya. Ada apa gerangan? Menurut Corporate Communication Antv, Zoraya Perucha mengatakan; “Masyarakat mungkin sedang jenuh dengan politik dan mengalami stres karena tekanan ekonomi. Itu sebabnya mereka merespons acara-acara komedi yang ringan dan bisa membuat tertawa”.
Simak juga penuturan Kepala Departemen PR Marketing Trans 7, Anita Wulandari, biasanya ketika situasi politik dan ekonomi menekan, penonton televisi memang cenderung lari ke program hiburan seperti komedi; “meski korelasi itu harus dibuktikan dulu dengan penelitian,”
Terlepas dari kedua pejabat televisi swasta di atas, kayaknya masyarakat kita memang lagi diarahkan ke acara hiburan semata. Tidak membuat kening berkenyit, karena harus memikirkan hal-hal yang berat dalam menonton. Ada memang katanya dengan banyak ketawa membuat kita lebih sehat, karena mengendorkan urat-urat yang kaku akibat kepenatan akan pekerjaan sehari-hari. Tapi ada juga efek buruknya lho, mengingat layar komedi pertelevisian kita tuch doyan banget menampilkan wanita siluman alias banci, bullying (ledek-ledekkan) fisik, pura-pura jatuh sampai yang mengarah kepelecehan seksual.


Saa’atan – saa’atan Ya Handzalah

Suatu ketika seorang sahabat yang bernama Handzalah disapa oleh Abu Bakar; “Apa kabar ya Handzalah?”. Lalu dijawab Handzalah; “Saya telah berbuat nifaq!”. “Subhanallah, apa katamu?” kejut Abu Bakar. Dengan sedih, Handzalah menceritakan kegundahan hatinya; “Disaat bersama Rasulullah SAW, seakan aku bisa melihat surga dan neraka. Tetapi sebaliknya, ketika ku jauh dari Baginda Rasul, saat ku bercengkrama, bercanda dan bermain dengan istri dan anakku semua hilang…Bahkan aku sering lupa dengan apa yang di ajarkan Rasulullah”.
Abu Bakar menjadi tercenung dengan apa yang dikatakan Handzalah dan berseru; “ Demi Allah, saya juga berbuat demikian!”. Akhirnya kedua tokoh sahabat itu sepakat menemui Rasulullah. Singkat cerita setelah mendengar penuturan kedua sahabatnya, Rasulullah tesenyum dan bersabda; “Demi zat yang diriku dalam kekuasaan-Nya. Sesungguhnya andaikata kamu disiplin dengan keadaan ketika bersama aku dan juga tekun dalam dzikir, niscaya malaikat akan bersamamu ditempat tidurmu dan di jalan-jalanmu. Tetapi hai Handzalah, saa’atan – saa’atan (berguraulah sekedarnya saja)”. Rasulullah mengulangi ucapannya itu sampai 3 x. (HR. Muslim, dikutip dari Dr. Yusuf Qordhowi dalam “Al Halal Wa al Haram fi Al Islam).” (Uswatun Hasanah, No: 881 / Th. XVIII).
Yup, Islam pun membolehkan umatnya untuk bercanda. Dimana aktivitas hidup kita tidak hanya diisi dengan rutinitas ibadah melulu, tapi bisa diselingi dengan hiburan agar tidak kaku jiwa kita. Juga gak masalah dunks sesekali kita sebagai umat Nabi Muhammad untuk bercanda dengan sanak kerabat, asal tidak menyimpang dari syariat. Apa aja sich? Pertama, dalam bercanda tidak mengandung nama Allah, ayat-ayatNya, Sunnah RasulNya or syiar-syiar Islam.
Allah SWT berfirman:
ÙˆَÙ„َئِÙ†ْ سَØ£َÙ„ْتَÙ‡ُÙ…ْ Ù„َÙŠَÙ‚ُولُÙ†َّ Ø¥ِÙ†َّÙ…َا ÙƒُÙ†َّا Ù†َØ®ُوضُ ÙˆَÙ†َÙ„ْعَبُ Ù‚ُÙ„ْ Ø£َبِاللَّÙ‡ِ ÙˆَآيَاتِÙ‡ِ ÙˆَرَسُولِÙ‡ِ ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ تَسْتَÙ‡ْزِئُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (QS. At Taubah (9) : 65)
Kedua, Tidak mengandung unsur dusta. Rasulullah bersabda: “Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah”. (HR. Ahmad, Al Bani menghasankan). Ketiga, tidak menyakiti orang lain atau menghina alias Bullying. Ini yang sering dilakukan para komedian kita dalam melancarkan jurus-jurus lawakannya. Dalam satu acara, pasti ada yang menjadi objek penderita, orang yang dijadikan ‘tumbal’ untuk dicela.
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah seorang di antara kamu mengambil barang temannya, apalah itu hanya canda atau sungguh-sungguh dan jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya kepadanya.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, dihasankan oleh Al Albani).
Keempat, Tidak berlebihan. Dalam artian tidak menghalalkan segala cara dalam bercanda. Seperti menjadi banci, pura-pura jatuh, dsb. Yang terakhir dan yang terpenting, ingat waktu. Yupz, jangan sampai kebalik yach, bercanda yang seharusnya hanya selingan, eh malah jadi yang utama. Jangan sampai kita menjadi generasi yang tidak bisa menimbang eksistensi hidup yaitu menjalankan PerintahNya dan menjauhi LaranganNya.
Ok dech, segini dulu ulasan singkat mengenai komedi, jangan sampai kamu terbuai keasyikannya hingga membuat kamu lupa waktu, lupa daratan atau lupa nafas (iih berlebihan…


No comments