Breaking News

Pijat Plus-Plus Tertusuk Bunga

Pijat Plus-Plus tertusuk Bunga
Jumat, 26 Desember 2008 / 28 Zulhijjah 1429


Sebuah harian ibukota terkemuka menurunkan berita yang cukup membuat kita terhenyak. Diamankan 75 wanita Pemijat “Plus-plus” Bikin shock! Bikin shock! . Sedikit bunyi beritanya: “Polisi kembali mengamankan 75 perempuan yang diperdagangkan sebagai wanita penghibur, Kamis ( 4/12) malam. Mereka di amankan dari empat tempat hiburan malam berbeda di Jakarta (Kompas, 6/12/08). Dari operasi dengan memakai sandi “Bunga”, telah terjaring delapan orang yang langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Bro en gals, kembali kita disuguhkan kenyataan yang ada di sekitar kita, sebuah realita hidup yang tak dapat dipungkiri keberadaannya. Kehadirannya yang mudah ditemukan (karena begitu transparannya) di setiap sudut kota, tak membuat susah penikmatnya untuk mencarinya, meski kadang yang harus berkedok profesi lain. Prostitusi.

Kini layanan jasa haram itu kembali menampilkan wujudnya. Dari sebuah operasi “Bunga” yang digelar pihak kepolisian menjelang tutup tahun, sedikitnya telah diamankan 148 pemijat “plus-plus” pada waktu lalu. Sampai tulisan ini dibuat, para pemijat tersebut terus bertambah yang diciduk pihak kepolisian. Dan uniknya, dari 148 perempuan tersebut 39 diantaranya berasal dari China, Thailand, Vietnam, Nepal, Mongol serta beberapa dari negara Eropa Timur (Kompas, 7-12-08). Ehm…import pekerja seks? Bikin shock! Bikin shock!

Kado Akhir Tahun

Jujur aja nich, gak tau mo senang atawa kudu sedih dengan terungkapnya kasus diatas. Senang karena terangkatnya berita ini menandakan ada kepedulian dari pihak kepolisian dan ‘memaksa’ kita ngeh bahwa hal-hal seperti ini benar-benar ada dan bukan mitos belaka. Sedih karena kenapa hal seperti ini selalu berulang. Padahal kita tau dan hafal banget, razia untuk para pekerja seks komersial (PSK) udah sering banget, tapi kenapa seakan gak ada habisnya. Apa yang salah coba? Pelakunya? Penangkapnya? Ataw hukumnya? Gubraks! Gubraks!

Sobat untuk kita yang tidak terjun langsung ke lembah hitam tersebut, memang hanya bisa melihat bentuk dzahir/ real/nyatanya saja. Pemandangan seperti wanita-wanita yang dipajang di etalase jalan (baik itu wanita beneran or yang jadi-jadian), yang terang-terangan atau juga yang malu-malu hingga harus berkedok profesi lain udah bukan sesuatu yang ajaib jika kita menemukannya. Masih banyak yang belum terungkap keberadannya, laksana gunung yang berada didalam lautan, yang terungkap selama ini hanya pucuknya aja, padahal kalo kita nyebur kedalamnya, akan terlihat lebih besar ‘rangka’ gunungnya.

Sorry, bukannya gak menghargai dengan kinerja yang dilakukan aparat berwajib lho, tapi agak merasa aneh aja. Kenapa pasca pengesahan UU pornograpi malah nongol kasus seperti ini? Bahkan sampai harus import, truz apakah ada kaitannya dengan acara bergengsi yang sebentar lagi tiba (baca: Pemilu 2009). Ups daripada bertanya-tanya tanpa ada jawaban yang jelas, mendingan kita berharap plus mendoakan pihak kepolisian semakin tangguh dalam memberantas kemaksiatan dan bukan hanya persembahan kado akhir tahun semata..

Back to laptop eh topic, mungkin kita bertanya-tanya mengenai kasus import tersebut. Menurut kutipan dari Kompas, disinyalir akibat krisis ekonomi yang menghantam Asia taon 1997 sehingga berakibat warganya berhamburan kenegara-negara tetangga untuk mencari nafkah, truz ada lagi dugaan akibat bubarnya Uni Soviet dan salah pengelolaan Rusia berakibat sama dengan kasus Asia.

But ada yang perlu perhatian ekstra terkait hal ini, penggunaan visa kerja yang didapat ‘orang-orang kiriman'. Padahal lazimnya orang berkunjung ke suatu negara, visa yang di dapat adalah visa turis, nach kenapa mereka mendapat visa kerja? Sedangkan untuk mendapatkan visa kerja kudu ada permohonan dulu kepada negara yang dituju –dengan perantara dubes- dan pekerjaannya sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Apakah Indonesia telah membuat peraturan visa kerja terkait prostitusi? Hmmm Hmmm

Bete khan setelah tau kondisi seperti ini, mo marah, tapi pasti dicuekin karena kasus ini aja udah turun temurun dari jaman baheula. Or kita pake acara anarkis, yaitu mengusir paksa mereka? Heleh-heleh jangan atuh, itu mah memakai cara barbar made ini preman, dimana tidak ada kepuasan langsung hajar. Jangan yach Peace ahhh! Peace ahhh! , khan masih banyak cara lain, salah satu dengan bentuk tulisan dan rumusan penyelesaian. Walau terkesan lamban. Truz lagian perlu kamu ketahui sobat, ternyata menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch; Neta S Pane. “Deportasi terhadap PSK asing ini di manfaatkan sebiuah jaringan PSK asing untuk merotasi mereka ke negara lain. Dalam arti kata, para mafia ini justru di bantu oleh negara untuk memutar roda bisnisnya dengan biaya murah karena deportasi itu di lakukan atas biaya negara Indonesia" (Kompas, 7/12/08 hal 4). Tragis!. Gubraks! Gubraks!

Yang Muda Terkena Masalah

Bro en Gals, kayaknya trend plus-plus tidak hanya menjangkiti pada profesi ganda pemijat –selain poin plus-plus lho-, tapi juga berlaku pada profesi lain. Di Semarang ditemukan kasus pekerja di bawah umur yang berprofesi sebagai pemandu karaoke plus. Dimana selain berperan sebagai pemandu nyanyi, juga bisa ‘melayani’. Hal ini menghebohkan masyarakat Semarang, selain masalah profesi ganda, juga bermasalah pada usia yang diperbolehkan bekerja. Lazimnya, untuk jadi seorang pekerja kudu berumur minimal 18 tahun. Hal ini yang membuat Pj (16), N (15) dan Dw (17) terciduk pihak kepolisian Semarang. Baca Koran Baca Koran

Lain Semarang lain belalang eh Malang. Kota yang terkenal sebagai penghasil tahu ini menorehkan ‘prestasi’ dengan ditemukan 80 calon TKI yang siap dikirim, dimana 23 orang diantaranya di bawah umur (13-18 tahun0 yang telah dikaburkan identitas aslinya. Kepala satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Ajun Komisaris Kusworo Wibowo; “Perusahaan itu di duga melanggar karena memaksakan ijazah pekerja, memalsukan identitas pekerja, dan menempatkan orang dalam penampungan yang tidak layak. Para calon tenaga kerja itu di tempatkan dalam ruangan 4 m x 5 m yang di huni 30 orang" (Kompas 14/12/08, hal 3).

Agak riskan kayaknya berita-berita di atas dengan peringatan akbar tanggal 1 Desember, yang diperingati sebagai Hari Aids Sedunia (HAS). Alih-alih sebagai Hari peringatan akan bahaya HIV/ Aids, eh malah banyak terungkap kasus prostitusi. Yang lebih menyedihkan lagi dengan tema yang dipakai; Yang Muda Yang Membuat Perubahan. Dengan tujuan agar kaum muda tanggap dan menjauhi hal-hal seperti ini. Jauh panggang dari api.. Gubraks! Gubraks!

Perlu kamu ketahui sobat, di lihat dari kelompok umur pengidap AIDS terbesar terjadi pada usia 20-29 tahun (53,46%), umur 30-39 tahun (27,29 %). Jika dilihat dari jenis kelamin, pengidap terbesar adalah laki-laki (78,5%), perempuan (21 %) dan tidak di ketahui (0,5%). Dan penyebab terbesar kedua adalah seks (yang kemungkinan besar pergaulan bebas, prostitusi, zina dsb) 42,9% setelah Penasun (pengguna Napza suntik) 56 % (Kompas, 1/12/08)

Zina tidak baik buat kamu

Sobat muslim, gimana rasanya mempunyai dan menggunakan komputer lemot plus error? Wuih pasti bete banget dunkz. Disaat kita lagi ada tugas sekolah/kuliah atau juga mo buat laporan kerja, eh kambuh lagi errornya. Ehm rasanya mo jungkir balik aja dech sambil nyanyi saking keselnya. Begitu juga dengan sistem di negeri ini, disaat kita membutuhkannya untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul eh malah error lagi.

Guys, masalah ini bukan hanya milik kepolisian semata tapi semua. Kenapa harus semua? Tentu kamu-kamu udah hafal dunk tentang ayat jangan dekati zina ? Begini ini bunyi ayatnya. Allah SWT berfirman :

وَسَاءَ سَبِيلا وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).

Disini Allah SWT menjelaskan tentang kejinya praktek zina dan kata “fahisyah” maknanya adalah perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang tinggi dan dapat diakui kekejiannya oleh setiap orang berakal bahkan oleh sebagian banyak binatang. Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya dari Amr bin Maimun Al-Audi, dia berkata: “Aku pernah melihat -pada masa jahiliyah- seekor kera jantan yang berzina dengan seekor kera betina. Lalu datanglah kawanan kera mengerumuni mereka berdua dan melempari keduanya sampai mati.”()

Begitu bahayanya zina, maka gak heran jika Imam Bukhari mengatakan seperti itu, tapi aneh bin ajaibnya, prostitusi malah dikumpuilkan jadi satu. Istilah kerennya lokalisasi, dimana sebagian masyarakat berpendapat untuk memudahkan peninjauan kesehatannya . Fiuh yang ada malah kian memudahkan para hidung belang untuk memuaskan dahaganya. Watawww Watawww

Solusi Tepat Buat Kita

Gimana cara cepat bin efektif buat mengatasi komputer yang tingkat kerusakannya udah parah plus kebanjiran virus? Lem Biru dach hehehe. Yup Itu kalo kita berpikir cerdas dalam mengatasi permasalahan yang ada dinegeri kita yang diibaratkan mengurai benang kusut yang kena aer. Jika pun di perbaiki butuh banyak dana yang bisa menyamai beli baru bahkan gak jarang lebih mahal dari beli baru.

Coba kita pikirkan salah satu efek dari maraknya prostitusi yaitu HIV/AIDS. Dengan pede para aktivis LSM membagi-bagikan kondom yang katanya bisa menanggulangi laju perkembangan virus tersebut. Padahal kita tau, kondom yang terbuat dari bahan lateks, terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tak meregang. Sedangkan bila dalam keadaan meregang lebarnya pori-pori mencapai 10 kali lipatnya. Sementara virus HIV berdiameter 1/250 mikron, jadi jels banget kondom gak aman buat memangkas penyakit HIV/ AIDS (artikel Save Sex? No Free Sex).

Sindikat import pekerja seks untuk di pasarkan di Indonesia memang harus di tindak dengan setegas-tegasnya. Bukan seperti yang terjadi sekarang ini, oknum pemerintahan yang seharusnya melindungi warga masyarakat, eh malah terlibat untuk melancarkan masuknya import pekerja seks. Truz lagi untuk masalah deportasi kudu diperhatikan mekanisme pengrimannya, jangan sampai terulang kembali pemanfaatan oleh mafia PSK international untuk di rolling ke negara lain.

Semua hal yang disebutkan di atas cuma cabang dari akar permasalahan yang sebenarnya yaitu tidak tegaknya syariat Islam. Selama kita masih berharap dan memakai hukum nano-nano alias kapitalisme, sosialisme dan agama di campur aduk kayak sekarang ini, maka jangan pernah berharap bahwa masalah akan selesai.

Yakin dech yang terbaik hanya sesuai perintah illahi. Jangan Cuma bangga sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, bila ternyata pelacuran terbesar pun berada di negeri ini. Na’udzubillahi tsumma na’udzubillahi min dzalik.

Tak ada jalan untuk keluar dari kemelut ini kecuali menjalankan resep dari Yang Maha Mempunyai Solusi yaitu Allah Rabbul Izzati. Resep itu harus di jalankan dengan keseluruhan, dan tidak separuh-paruh. Diambil yang enak-enak dan membuat manfaat saja. Karena resep yang Cuma di minum separuh bukannya menyembuhkan, malah menimbulkan munculnya penyakit-penyakit baru.

And, apakah kita mau mengambil Islam sebagai solusi kehidupan? Atau kita malah bangga dan silau dengan Sekularisme dan hukum pidana yang bersumber darinya? Hanya orang bebal dan tidak mempunyai akal saja yang masih percaya kepada Kapitalisme- Sekularisme yang telah-telah jelas kerusakannya.

So, hanya orang pintar yang memakai Islam. Bila sudah jelas, mari kita campakkan demokrasi, Sekularisme dan Kapitalisme sebagai penyebab tumbuh suburnya prostitusi di negeri kita ini. Setuju khan? Wallahu’alam bishowab (Ae)

No comments