Breaking News

Yakinlah...Akan Janji Allah

Yakinlah….Akan Janji Allah
Kamis, 25 Juni 2009 / 2 Rajab 1430
     

       Sobat Muda Muslim di tengah gegap gempita dunia perpolitikan di negeri kita ini, pernahkah kamu berpikir. Kenapa yach parpol-parpol Islam dan berbasis massa Islam mau-maunya berkoalisi dengan parpol yang menyematkan religius hanya sebagai faktor pemanis. Padahal kalo kita perhatikan, jika saja ada kekompakkan diantara parpol-parpol Islam untuk mau bergabung dalam satu wadah, katakanlah berkoalisi. Wuih gak kebayang dech besarnya.

        Yach…tapi khan kita hanya  bisa  berharap, keputusan tetap berada di genggaman mereka. Seribu alasan  bisa mereka kemukakan untuk mendukung keputusan mereka. Tapi…mungkin satu hal yang terlepas dari perhitungan dari mereka bahwa  Allah akan memenangkan orang-orang mukmin yang beramal shalih dan betul-betul berjuang menolong agama Allah.

Allah SWT Berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

      “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan   mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. “ (QS. An Nur :55).

         Sobat muda muslim dari ayat diatas, Allah SWT berjanji akan memberikan kekuasaan kepada kaum muslimin dengan syarat tidak menyekutukanNya. Dan hal ini telah terbukti pada saat umat Islam paska hijrah ke kota Madinah.

         Negara dan kekuasaan baru atas kota Madinah yang dijalankan oleh Baginda Rasulullah SAW dan dibantu oleh para pemimpin sahabat Al Mujahirin dan Al Anshar itu terus berjalan dengan menerapkan syariah yang telah diturunkan untuk memecahkan social politic yang dihadapi oleh umat Islam maupun warga Negara yang non muslim.

          Kekuasaan yang dibangun di atas dasar kalimat tauhid Laa illa ha illa llah Muhammadur Rasulullah SAW dan di topang oleh syariat Allah SWT yang terkandung dalam Alquran dan As sunnah. Dari situlah muncul kekuatan yang sangat kuat sehingga bisa melakukan futuhaat (penaklukan).

        Setelah penaklukan kota Makkah (8H.) seluruh daerah di Jazirah Arab berbondong-bondong masuk Islam dan menyatakan loyalitas mereka kepada Rasulullah. Pasca wafatnya Rasulullah (10 H), umat Islam mulai expansi untuk melakukan futuhaat keluar jazirah Arab.

          Dan mencapai puncaknya pada saat pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab dimana Persia bisa ditaklukkan dan ibukota Madain diduduki serta seluruh kekayaannya bisa dikuasai umat Islam pada waktu itu.

          Kaisar Heraclius dan ratusan ribu balatentaranya pun bisa dipukul mundur dan mengungsi ke Konstatinopel. Dua Negara adidaya yang kisah pertarungan hegemoninya di abadikan di dalam surat Ar Rum, akhirnya bisa ditaklukkan oleh kaum muslimin. Selanjutnya kaum muslimin terus melakukan futuhat hingga 2/3 wilayah dunia (asia, Afrika dan Eropa) berada dibawah panji-panji kalimat tauhid.

          Sobat muda muslim, kekuasaan dan kemenangan yang begitu dahsyat dan cepat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada generasi awal kaum muslimin bukan sekonyong-konyong datang. Tapi harus melalui proses yang panjang dan berat.

           Janji Allah SWT kepada mereka akan futuhat shan’a (Yaman), Madain (Persia) dan wilayah-wilayah Rumawi, mereka lalui dengan dibawah ancaman pemusnahan yang dilakukan oleh pasukan sekutu (Al Ahzab), yakni pasukan gabungan Quraisy dan suku-suku arab lainnya.

             Hal itu terjadi pada saat mereka bekerja keras membangun parit (khandaq) pertahanan guna menjadi benteng pada saat perang Ahzab. Sehingga ketika pasukan Ahzab benar-benar telah mengepung dan mendekati jalan-jalan pintu masuk kota Madinah yang tertahan oleh parit, mereka tetap tegar dan percaya bahwa kemenangan pasukan kaum muslim pasti datang

Allah SWT Berfirman:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

"Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya 1208 kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan" (QS. Al Ahzab: 22)

Note: Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu ialah kemenangan sesudah mengalami kesukaran. 

          Yup, Allah dan RasulNya menjanjikan kemenangan kepada kita sesudah melewati masa sulit. Jadi jika alasan koalisi demi mengejar kemenangan sementara dan mengambil jalan mudah (dengan bergabung partai yang diprediksi tanpa perduli apakah partai itu peduli akan syariat Islam). Sangat jauh panggang dari api.

Allah SWT Berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad 7)

Wallahu’alam bishowab.

Disarikan dari Khutbah Jum’at Suara Islam Edisi 67

No comments