Breaking News

Bolehkah Gelar Alaihisalam untuk Rasulullah SAW?

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Sobat Muslim, akhir-akhir ini ghirah kaum Muslim Indonesia bahkan seluruh dunia lagi semangatnya-semangatnya. Dipicu dengan -kembali- penghinaan kepada Rasulullah SAW, membuat kecaman muncul dimana-mana kepada pelaku pengecut yang tidak bertanggung jawab itu. Termasuk kedalam jaringan BBM (Black Berry Messanger). 

Ramainya Broadcast ajakan untuk mengenakan Display Picture (DP) "I Protest against direspect of Our Beloved Prophet" mendapat sambutan hangat dibanyak pengguna BBM Muslim. Tapi, ternyata ada yang menggelitik disana, ada kejanggalan dalam penyematan gelar untuk Nabi Muhammad. 

Dimana kita terbiasa mendapatkan "Shallahu 'alaihi wassalam = Semoga Shawalat dan Salam tercurahkan kepadanya" dibelakang Nabi Muhammad, tapi di DP itu 'hanya' 'Alahissalam= Salam untuknya'. Bermasalahkan hal tersebut. Alhamdulillah, berikut kami paparkan jawaban dari ustadz Abduh Zulfidar Akaha dari account pribadi beliau di Facebook.



Kemarin setelah saya posting hadits dan fatwa para ulama tentang orang yang menghina rasulullah Saw dengan menggunakan gambar ini, banyak yang menanyakan (bahkan mengingatkan!) via bbm, pm fb, termasuk di komentar status; tentang gambar yang saya pasang. 

Apalagi ada ulama yg mengingatkan (saya tdk melihat langsung acaranya) hal ini di tivi. Yang saya tangkap, sepertinya beliau mengingatkannya dengan tegas. Intinya, Pertama; tulisannya yang TAMPAK SEKILAS: i protest Muhammad. Kedua; yang tertulis adalah alaihissalam, bukan shallallahu alaihi wa sallam. Ketiga; dikatakan bahwa gambar itu berasal dari musuh Islam, bahkan ada yang menyebut dari orang kafir. Begini jawaban saya (yang via bbm sudah saya jawab secara singkat) : Pertama; faktanya, meski dikatakan yang tampak sekilas "I protest muhammad",. Tapi bunyi tulisan lengkapnya adalah "I protest! against disrecpect of our beloved prophet muhammad alaihissalam." (Muhammad alaihissalam pake tulisan arab).

     Soal bacaan apa yang tampak sekilas, itu subyektif lah.. mungkin itu soal seni. Bagi saya, yang tampak sekilas adalah “I protest!” karena ada tulisan arab Muhammad, saya (dan saya yakin juga yang lain) memperbesarnya biar lebih jelas. Dan tampaklah bacaan lengkapnya: "I protest! against disrecpect of our beloved prophet muhammad alaihissalam."

      Jadi, saya kira tidak ada masalah dalam hal ini. Ya kita husnuzhan aja lah dengan yang membuatnya. Saya sendiri berterima kasih kepada orang yang membuat gambar ini, sekaligus juga mohon maaf kepada si pembuat karena telah ikut memasangnya tanpa seizinnya. Saya husnuzhan aja, si pembuat ikhlas dan smoga dia mendapatkan pahalanya.

      Kedua; ini juga rame. Mungkin karena waktu di sekolah dulu, guru agama dan para ustadz mengajarkan bahwa gelar untuk nabi muhammad itu Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, sedangkan untuk nabi-nabi yang lain 'alaihissalam; maka itu terbawa sampe sekarang. Bahkan termasuk yang sudah jadi ustadz.

      Bahkan ada yang begitu seriusnya mengingatkan saya soal ini. Padahal: -tidak ada satu pun ulama (yang benar-benar ulama) yang melarang menyebut Rasulullah saw dengan gelar alaihissalam. Sekali lagi, tidak ada satu pun. - begitu pula tidak ada satu pun ulama yang mengatakan bahwa penyebutan utk nabi-nabi selain nabi nuhammad saw itu harus alaihissalam. Tidak ada satu pun.

      Para ulama juga sering menyebut para nabi selain nabi muhammad dengan gelar Shallallahu alaihi wa sallam. Tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini. - yang lebih baik dan lebih utama, penyebutan untuk nabi Muhammad adalah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

     Tapi boleh sekali-sekali menyebut beliau dengan 'alaihissalam. - para ulama terkadang juga menyebut nabi muhammad dengan alaihissalam dalam kitab-kitab mereka. (1) Bahkan dalam Shahih Bukhari pun disebutkan, Ibnu Umar ra. berkata, أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَام صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى "ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw tentang shalat malam. Maka Rasulullah ALAIHISSALAM Bersabda; 'shalat malam itu dua-dua rakaat'." [hadits nomor 936] 

    (2) Dalam Shahih Muslim disebutkan perkataan Jabir bin abdillah ra. menjawab pertanyaan seorang tabi'in, فَهَلْ سَمِعْتَ بِمَقَامِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَعْنِى الَّذِى يَبْعَثُهُ اللَّهُ فِيهِ 'apa kamu pernah mendengar ttg maqam Muhammad ALAIHISSALAM, yakni tempat Allah membangkitnya di dalamnya?" [hadits nomor 493]

    (3) Dalam al-Mu'jam al-kabir, ath-Thabarani meriwayatkan bahwa ketika ibu misthah tersandung , dia mengatakan, “celaka misthah.” Aisyah ra. pun berkata, بِئْسَ مَا قُلْتِ، رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلامُ "buruk sekali apa yg kau katakan. Dia (misthah) itu salah seorang sahabat rasulullah ALAIHISSALAM." [hadits nomor 18677] 

     (4) Dalam Dala'il an-nubuwwah, al-Baihaqi membuat bab berjudul, باب ما روي في شأن الرجل الذي تبعه شيطانان ، ثم ردا عنه ، وأمر بالسلام على نبينا محمد عليه السلام "bab apa yang diriwayatkan tentang urusan orang yang diikuti dua setan, kemudian dua setan itu diusir darinya, dan perkara memberi salam kepada nabi kita Muhammad ALAIHISSALAM." [hadits bab-nya nomor 3037]

    (5) Dalam Tafsir ath-Thabari, tafsir surat an-nisaa' ayat 105 - 106, disebutkan rasulullah ALAIHISSALAM.

    (6) Dalam tafsir Ibnu Katsir, tafsir surat al-maa'idah ayat 48 - 50, disebutkan Muhammad ALAIHISSALAM.

    (7) Dalam tafsir ar-Razi (mafatihul ghaib), tafsir surat al-fatihah ayat 7, disebutkan rasulullah ALAIHISSALAM.

    (8) Dalam tafsir al-Qurthubi, tafsir surat al-Baqoroh ayat 28, disebutkan Muhammad ALAIHISSALAM.

    (9) Dalam 'umdatul qari syarh Shahih al-Bukhari, Badruddin al-aini cukup sering menyebut rasulullah ALAIHISSALAM dan Muhammad ALAIHISSALAM.

    (10) Dalam al-muntaqa syarh al-Muwaththa', Abul walid al-baji menyebutkan perkataan Utsman bin affan, أيها الناس إن السنة سنة محمد عليه السلام ثم سنة صاحبيه "hai manusia, sesungguhnya sunnah itu adalah sunnah Muhammad ALAIHISSALAM , kemudian sunnah dua sahabatnya." [syarah hadits nomor 306, bab maa yajibu fiihi qoshru ash-sholah]  

   (11) Imam al-Ghazali dalam al-iqtishad fil I'tiqad, menyebut Muhammad ALAIHISSALAM pada bab pertama “fi itsbati nubuwwati nabiyyina Muhammad” 

    (12) al-Baghdadi beberapa kali menyebut rasulullah ALAIHISSALAM dalam kitabnya yang terkenal, al-farqu bainal firaq. 

    (13) Dalam al-muhalla, Ibnu Hazm cukup sering menyebut rasulullah ALAISSALAM. 

    (14) Dalam musykil al-atsar, ath-Thahawi sangat sering menyebut rasulullah ALAIHISSALAM. 

    (15) Dalam fiqhus sunnah jilid 2, bab thalaq, syekh Sayyid Sabiq juga sekali menyebut rasulullah ALAIHISSALAM.

     (16) Dalam al-mufashshal fi fiqhid da'wah. Syekh Ali nayif beberapa kali menyebut Muhammad ALAIHISSALAM. Cukup. 

       Yang saya sebutkan hanya contoh saja. Intinya, penyebutan ALAIHISSALAM saja untuk Rasulullah saw itu boleh. Tapi tetap, yang lebih baik dan utama adalah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. 

      Ketiga; dikatakan bahwa gambar itu berasal dari musuh Islam, bahkan ada yang menyebut dari orang kafir. Ini harus dicek dulu. Harus hati-hati mengatakan hal semacam ini. Harus ada bukti bahwa yang membuatnya adalah musuh Islam dan kafir. Jika tidak, dmana ternyata pembuatnya adalah seorang muslim, maka perkataan kafir itu kembali kepada yang mengatakannya. Dan jika ternyata pembuatnya adalah seorang muslim, maka pernyataan ini adalah su'uzhan dan perkataan yang tanpa ilmu. Yang membuat pernyataan mesti minta maaf kepada si pembuat gambar tersebut. Wallahu a'lam.

No comments