Breaking News

Bolehkah Pemaksaan Dalam Ruqyah?

Bolehkah Pemaksaan Dalam Ruqyah?

   Mendengar kalimat ini aja udah gak enak, apalagi mengeksekusi atau mengalami sendiri. Semalam dua orang sekaligus mengkonsultasikan (orang yang berbeda) di Bbm dan satu lagi di WA, terkait orang yang dekat dengan dirinya 'bermasalah'.

   Bermasalah disini maksudnya suka mabuk-mabukkan, pecandu narkoba, tidak sholat, tidak mengaji, bisa melihat penampakan dsb. Ibaratnya, jika disediakan kertas checklist gangguan jin dan sihir, dicontreng semua.

  Dan dari sekian konsultasi, diambil keputusan akhir harus diruqyah dengan harapan bisa membawa perubahan pada orang yang dimaksud.

   Namun, masalah tidak berhenti sampai disitu. Ternyata orangnya tidak mau diruqyah! Dengan alasan merasa tidak ada apa-apa pada dirinya, khawatir menghadapi amukannya, dan orangnya tidak ada ditempat alias suka kabur-kaburan. Pertanyaan pun berlanjut, 'apakah boleh ruqyahnya dipaksakan ke orang tersebut?'

   Pertanyaan yang mirip diajukan berbarengan, cuma redaksi kalimatnya aja beda. Saya cuma tersenyum, sambil melanjutkan memberikan jawaban.

'Ruqyah tidak akan efektif jika dipaksa.' Bukannya tidak bisa, tapi tak efektif. Kenapa?

1. Tidak ada kemauan dari orang calon diruqyah, berarti sewaktu-waktu bisa seperti itu lagi (terulang kejadian yang sama. Mengapa memberikan pemahaman atau konseling before ruqyah itu penting. Gunanya yah seperti ini, bisa terulang kembali keluhan yang terdapat pada orang yang diruqyah dan menimbulkan kegelisahan pada orang yang disekitarnya.

2. Ruqyah itu dakwah. Dan Islam punya 'harga mati' untuk itu. 'Laa ikhraa ha fid dien' Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam. Dalam memasuki Islam aja tidak paksaan, apalagi yang sudah masuk namun masih jahil (bodoh), tapi dipaksa mengajarinya.

3. Ruqyah hanya sarana dan bukan utama. Sebagaimana sarana, tentu hanya dipergunakan jika pada waktu yang tepat. Sama halnya bekam digunakan saat orang membutuhkan dibersihkan darah kotornya, zakat dikeluarkan jika dia membutuhkan dsb.

    Alhasil, bagi dai wa bil khusus yang terjun dalam bidan peruqyahan, penting banget mendalami komponen ilmu lain, selain merapikan bacaan, pemahaman jin dan sihir.

    Karena bagi anda pejuang dakwah, tentu lebih elok jika dibarengi dengan keluasan ilmu, penuh kasih sayang, dan menjadi solusi bagi yang yang bertanya. Agar jangan jadi memberikan multitafsir bagi yang tidak mengerti akan pelaksanaan Ruqyah Syar'iyyah.


Salam

Ardy Erlangga

No comments