Tidak Mesti Gangguan Jin
Tidak Mesti Gangguan Jin
'Ada yang bisa dibantu bu?' Tanya saya kepada perwakilan satu keluarga untuk mengisi administrasi formulir pendaftaran pasien. Mereka ada 5-7 orang yang datang ke RRI menjelang sore tadi. Dan wanita semua.
Dan perwakilan itu keliatan panik dalam memberikan keterangan tentang keluarga mereka, yang ketika tiba antara sadar dan tidak. Saya pun mempersilahkan masuk ke ruang ruqyah untuk langsung ditangani Ustadz Achmad Junaedi.
Saya pikir akan 'rame' nih didalam, melihat kondisi anggota keluarga mereka yang dibawa itu seperti kondisi kesurupan, atau -setidaknya seperti- setengah kesurupan. Satu jam pun berselang, tanpa terjadi 'kehebohan' layaknya pasien yang terkena gangguan, dan tiba-tiba Ustadz Jun keluar ruangan ruqyah sambil bertanya; 'Masih ada sisa nasi tadi siang?'
Sambil kebingungan saya jawab dengan pertanyan; 'Untuk siapa stadz?'
'Untuk Si **** (menyebutkan nama pasien).' Jawab Ustadz Achmad Junaedi singkat.
Setelah memberikan nasi, Ustadz Jun keluar lagi. Kesempatan untuk mengorek lagi nih dalam hati saya.
'Gak ada reaksi, stadz?' Tanya saya.
'Enggak' jawab Ustadz Jun.
'Psikis stadz?' Tanya saya lagi.
'Iya, broken home. Dan orangtuanya berantem terus, dan dia jadinya stress' jawab Ustadz Jun lagi.
Tidak mesti harus gangguan jin, kata Ustadz Jun pernah mengajari saya. Jika menemukan orang seperti kesurupan, tidak mesti dia kena gangguan jin. Kemungkinan lain faktor pikiran. Dan untuk kasus kali ini, anak yang menjadi korban permasalahan orangtuanya dan menjadikan dirinya stress. Semoga kita mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Sumber: Status Fb
No comments