Ingat! Malaikat Mengawasi Kita
Ingat! Malaikat Mengawasi Kita
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
“Rasul
telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar
dan kami ta'at." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali."(QS. Al Baqarah (2): 285)
Jujur saja, apakah Anda percaya bahwa Anda saat ini sedang diawasi oleh malaikat? Percayakah Anda bahwa para malaikat itu kan mencatat amal Anda, yang baik atau buruk, kemudian dilaporkannya kepada Allah Yang Maha Kuasa, tanpa bisa kita sembunyikan, negosiasikan, apalagi tipudayakan?
Semua Muslim, bila mendapati pertanyaan ini, pasti akan menjawab; “Ya! Saya percaya.”
Tapi mengapa kemungkaran masih sering terjadi? Mengapa korupsi masih merajalela? Mengapa masjid masih sepi ketika shalat Subuh? Mengapa masih banyak wanita yang mengumbar aurat?
Meski mulut sudah mengucap “Saya percaya,” tapi nyatalah hati belum betul-betul mengimani, sebagaimana dulu Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam (SAW), para Sahabat, dan para ulama juga mengimaninya. Mengapa? Inilah yang akan kita kupas dalam Kajian Utama kali ini.
Jujur saja, apakah Anda percaya bahwa Anda saat ini sedang diawasi oleh malaikat? Percayakah Anda bahwa para malaikat itu kan mencatat amal Anda, yang baik atau buruk, kemudian dilaporkannya kepada Allah Yang Maha Kuasa, tanpa bisa kita sembunyikan, negosiasikan, apalagi tipudayakan?
Semua Muslim, bila mendapati pertanyaan ini, pasti akan menjawab; “Ya! Saya percaya.”
Tapi mengapa kemungkaran masih sering terjadi? Mengapa korupsi masih merajalela? Mengapa masjid masih sepi ketika shalat Subuh? Mengapa masih banyak wanita yang mengumbar aurat?
Meski mulut sudah mengucap “Saya percaya,” tapi nyatalah hati belum betul-betul mengimani, sebagaimana dulu Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam (SAW), para Sahabat, dan para ulama juga mengimaninya. Mengapa? Inilah yang akan kita kupas dalam Kajian Utama kali ini.
No comments